Sunday, June 26, 2011

Game dalam Mentoring Islam


Mentoring menurut Smith (2003) adalah suatu proses interaksi antara mentor (individu yang
lebih berpengalaman) dengan mentee untuk membantu mengembangkan beberapa hal yang diantaranya adalah pengembangan diri, pengetahuan dan memperbesar jaringan, serta
pencapaian prestasi dan karir.
Mentoring merupakan:
· Hubungan dua arah, interaktif, berbagi ide, dan hubungan sukarela yang berbasis
saling menghormati dan kepercayaan (sebuah sistem dukungan proaktif).
· Bersifat unik, personal dan hubungan yang cukup pribadi; berbeda dengan konsep
hubungan orang tua – anak.
· Suatu jalan membantu siswa/i dalam menemukan jalan hidupnya; berbeda dengan
memberitahu mereka apa yang harus dilakukan (telling them what to do).
Mentoring Agama Islam (dalam Wikipedia.org) adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan
agama Islam dalam bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan dan berkelanjutan. Tiap kelompok pengajian terdiri atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh seorang pembina. Kegiatan ini sering disebut juga dengan Dakwah Sistem Langsung (DSL).
Kegiatan ini bisa juga dijelaskan sebagai pembinaan agama melalui pendekatan kelompok
sebaya.
Ruswandi dan Adeyasa (2007) menyatakan bahwa mentoring agama Islam merupakan salah
satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang didalamnya dilakukan pembelajaran Islam. Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian Islami peserta (syakhsiyah Islamiyah). Tujuan mentoring Islam adalah siswa muslim memperoleh pemahaman tentang Islam dan bersemangat untuk beribadah kepada Allah dengan benar.
Sedangkan, sasaran mentoring Islam adalah kepada remaja muslim dan dibimbing oleh para mentor yang terlatih dan terkontrol perkembangannya.
Mengapa games diperlukan dalam kegiatan mentoring Islam?
1. Ice breaker, memecah kebekuan mentoring. Dalam pemberian materi yang bersifat
monoton dapat meningkatkan kejenuhan peserta, nah disinilah kita memerlukan game
untuk memecah suasana beku menjadi lebih akrab.
2. Melibatkan mentee dalam mentoring. Kalau mentee hanya duduk-diam saja sepanjang
mentoring, sepertinya monoton dan kurang interaksi. Mentoring membutuhkan
interaksi antara mentor dan mentee, dalam game interaksi itu akan diasah dan
membangun hubungan lebih lanjut.
3. Penguatan pemahaman dalam materi yang diberikan. Dengan mendengar, mungkin kita hanya menyerap pelajaran 10% saja, ditambah dengan melihat bertambah pula
tingkat penyerapannya, apalagi dengan mengalami (pengalaman). Game melibatkan
banyak indera kita untuk menyerap suatu pelajaran, tentu lebih banyak pelajaran yang
didapatkan.

Untuk mencoba game tersebut, anda dapat mengaksesnya pada alamat di bawah:
Game Islamic

No comments:

Post a Comment