Wednesday, June 15, 2011

Gerhana Bulan Total dalam Islam



Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.


Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap oposisi bulan dengan matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara matahari dengan bumi.

Tahun ini akan terjadi dua kali gerhana bulan total yang bisa terlihat di Indonesia, yaitu pada 16 Juni dan 10 Desember 2011. Saat itu, bulan akan muncul dengan warna baru dan mengalami proses gerhana yang cukup panjang. “Spektakuler untuk disaksikan,” kata Direktur Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat, Hakim L. Malasan.

Gerhana bulan total akan terjadi pada 16 Juni dini hari dan bisa disaksikan dari seluruh wilayah di Indonesia. Di Indonesia bagian barat, proses gerhana akan dimulai pukul 01.25 hingga 05.04 WIB. “Bulan akan mulai tertutup pukul 02.25 dan totalnya pada 03.14 WIB”, ujarnya.

Hakim mengatakan, proses gerhana ini cukup lama atau panjang dibanding gerhana bulan total biasanya karena terjadi dini hari hingga menjelang fajar. Ia juga menyarankan umat Islam agar melakukan sholat gerhana dulu sebelum subuh. “Biasanya gerhana bulan pada malam hari, kali ini menjelang pagi” katanya.

Adapun gerhana bulan total kedua tahun ini akan terjadi pada 10 Desember 2011. Berbeda dengan gerhana 16 Juni, pada akhir tahun itu gerhana akan muncul sebelum tengah malam. Waktunya, kata Hakim, dimulai pukul 19.46 WIB. Total gerhana terjadi pukul 21.04 dan selesai 23.17.

Dalam ayat al-Qur'an dituliskan bahwa Salat Gerhana termasuk salah satu salat sunnah muakkad sebagaimana halnya salat malam salat ‘idain dan salat sunnah yg lain. Hanya saja salat ini kurang mendapat perhatian secara luas dari kalangan kaum muslimin berbeda dgn salat ‘idain. Hal ini barangkali lbh disebabkan krn mereka pada umumnya belum mengetahui sejauh mana salat ini dianjurkan oleh syariat. Oleh krn itu pada edisi ini kami mencoba menurunkan kajian ini utk memberikan gambaran kepada umat Islam agar mereka bisa memanfaatkan kesempatan itu dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab munculnya gerhana tersebut memang semata-mata merupakan bukti dari kekuasaan Allah SWT. Dalil-Dalil Dianjurkannya Salat Gerhana a. Dari al-Mughirah bin Syu’bah ra berkata “Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw di saat Ibrahim meninggal lalu orang-orang saling berkata ‘Gerhana matahari terjadi krn meninggalnya Ibrahim’. Kemudian Rasulullah saw bersabda ‘Sesungguhnya matahari dan bulan adl dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT tidak terjadi gerhana pada keduanya sebab kematian seseorang atau kehidupannya. Karena itu berdo’alah kepada Allah SWT dan lakukanlah salat sampai matahari itu terang kembali’.” .

Tehnik Pelaksanaan Salat Gerhana Salat gerhana berbeda dgn salat yg lain baik sunnah maupun fardhu. Jika salat ‘Idain itu dgn dua rakaat dan 12 takbir maka salat gerhana itu dgn dua rakaat namun dgn berdiri 4 kali membaca Al-Fatihah dan surah 4 kali serta ruku’ 4 kali. Untuk lbh jelasnya perhatikan hadis-hadis di bawah ini a. Dari Aisyah ra “Nabi saw mengeraskan bacaannya pada salat gerhana matahari lalu beliau salat empat rakaat dalam dua rakaat dan empat kali sujud”. Muttafaq Alaihi dan ini menurut lafal Muslim sedangkan menurut riwayat Muslim “.. lalu Nabi saw mengutus seorang Bilal yg mengumandangkan ‘as-sholaatu jaami’ah’ .” Berdasarkan hadis ini pada salat gerhana matahari itu disunnahkan mengeraskan bacaan. Meski demikian dalam hal ini ada empat pendapat Pertama mengeraskan bacaan secara mutlak baik pada salat gerhana matahari maupun pada salat gerhana bulan.


Sumber Subulus Salaam Muhammad bin Ismail as-Shan’ani Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

2 comments:

  1. Asl. Wah...keren tuh..
    Don't worry comen jg di http://www.shedcreations.blogspot.com/
    ..^_^..

    ReplyDelete
  2. sungguh luaaaaaaaaaarrr biasa tanda-tanda kekuasaan-Nya.;

    ReplyDelete